Luhut apresiasi sistem reformasi birokrasi yang kurangi korupsi RI
Kamis,hk leo martabetoto 10 Oktober 2024 17:56 WIB
Karena apa pun profesionalisme kita, tanpa hati juga tidak akan bisa tercapai
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi sistem reformasi birokrasi yang telah dikerjakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di bawah kepemimpinan Menteri Abdullah Awar Anas dalam mengurangi korupsi di Indonesia.
Berdasarkan data BPS pada bulan Juli 2024, Indeks Perilaku Anti-Korupsi (IPAK) Indonesia Tahun 2024 sebesar 3,85 pada skala 0 sampai 5. Angka ini lebih rendah ketimbang capaian 2023 sebesar 3,92.
Hal itu disampaikan Luhut dalam Forum Kinerja Reformasi Indonesia sekaligus Peluncuran Buku Menteri PANRB Anti-Mainstream Bureaucracy di Jakarta, Kamis.
"Saya bersyukur bahwa Anda menulis buku ini dan melakukan banyak reformasi di dalam birokrasi dan itu mempermudah kita semua dalam mengurangi korupsi di Indonesia ini," kata Luhut.
Selain itu, reformasi birokrasi juga telah membawa efisiensi dan membawa nama Indonesia lebih bagus ke depan.
Luhut menilai buku Anti-Mainstream Bureaucracy merupakan pencapaian yang luar biasa.
Menko Marves juga mengaku bangga pernah bekerja dengan mantan Bupati Banyuwangi itu.
"Saya bangga, saya pernah juga bekerja sama dengan Pak Anas dan saya kira tim di kantor saya, kami senang bekerja dengan Pak Anas," ujarnya.
Baca juga: Menko Marves resmikan pabrik LFP di Kawasan Industri Kendal Jateng Baca juga: Menko Marves: Dampak negatif ekspor sedimen laut sudah dipikirkan
Pada kesempatan itu, dia turut mengucapkan selamat atas pencapaian Anas yang berhasil menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri PANRB. Adapun Anas dilantik sejak 7 September 2022 untuk menggantikan Menteri Tjahajo Kumolo yang wafat.
"Sekali lagi selamat ya dan Ibu dan saya bangga bahwa Anda bisa menyelesaikan tugas selama 5 tahun," tambah Luhut.
Menko Marves melanjutkan, "Saya dan Anda masing-masing akan pensiun bulan ini 'kan, minggu depan. Jadi, saya mensyukuri semua ini."
Luhut juga yakin Anas masih akan berkarya pada masa depan. Untuk itu, dia meminta Anas agar melakukan tugasnya dengan senang hati.
"Karena apa pun profesionalisme kita, tanpa hati juga tidak akan bisa tercapai," pungkas Luhut.
Sebagai informasi, buku berjudul Anti Mainstream Bureaucracy: Strategi dan Seni Mentransformasi Birokrasi. Buku ini adalah rangkuman buah pemikiran Menteri Abdullah Azwar Anas yang menggambarkan strategi, langkah-langkah, serta pengalaman nyata dalam melakukan reformasi birokrasi di berbagai tingkatan, yang dituangkannya ke dalam sebuah buku.
Tidak hanya memberikan wawasan teoretis, buku ini juga berbagi pengalaman praktis dalam mengatasi berbagai hambatan yang sering muncul dalam reformasi birokrasi.
Sesuai dengan namanya, pendekatan anti-mainstream ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin dan aparatur negara lainnya dalam melanjutkan reformasi birokrasi yang lebih progresif.