Deli Serdang (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit mengaku bangga atas masuknya cabang olahraga jujitsu di perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON), usai penantian dan perjuangan panjang.
"Tentunya PBJI sangat merasa bangga dan berterima kasih kepada PB PON dan tentunya kepada Kemenpora, KONI Pusat bahwa akhirnya cabang olahraga jujitsu bisa dipertandingkan di PON ini," kata Desi Mamahit seusai membuka pertandingan jujitsu PON XXI di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa pertandingan jujitsu merupakan kali pertama di PON, meskipun sebelumnya pernah diadakan sebagai eksibisi di PON XX Papua. Hal itu menjadi momen bersejarah bagi olahraga tersebut.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa jujitsu telah dipertandingkan di ajang SEA Games dan Asian Games, namun untuk tingkat nasional di PON ini adalah debutnya.
"Tentunya kita merasa senang dan bangga sehingga seluruh atlet, pengurus yang berada di provinsi-provinsi, ini sangat semangat untuk ikut pertandingan di PON pertama ini," terang Desi Mamahit.
Dalam debut pertama di PON XXI, sebanyak 15 provinsi berpartisipasi dalam PON pertama ini, termasuk IKN. Hanya saja, IKN tidak ikut bertanding, namun ofisialnya sudah hadir untuk mendukung acara tersebut.
Baca juga: Sekjen PBJI ungkap perjuangan jujitsu masuk perhelatan pertama di PON
"Tentunya output yang kita harapkan adalah kita mendapatkan pemenang-pemenang yang kita harapkan bisa dipertimbangkan untuk ikut di pertandingan internasional seperti SEA Games dan Asian Games dan pertandingan internasional lainnya," ujar Desi Mamahit.
Menurutnya, potensi atlet jujitsu di Indonesia sangat luar biasa, dengan banyak bakat yang telah berpartisipasi dalam berbagai pertandingan internasional dan meraih medali.
Ia mengungkapkan bahwa prestasi di kejuaraan jujitsu single event di luar negeri sering kali menghasilkan medali emas, perak, dan perunggu.
Selain itu, kualitas atlet jujitsu di tanah air dinilai sangat baik, terutama dengan meningkatnya minat generasi muda terhadap olahraga ini. Banyak orang mulai mencintai jujitsu, seiring dengan perkembangan positif jujitsu di tingkat internasional, termasuk di Indonesia.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan Jujitsu Asian Union (JJAU) dan Jujitsu International Federation (JJIF), perkembangan atlet atau peminat olahraga jujitsu di Indonesia termasuk yang cepat dan terbesar di Asia dan di dunia.
Baca juga: PBJI pastikan pertandingan jujitsu PON XXI dipimpin wasit profesional
"Dan ini memang PR (pekerjaan rumah) Pengurus Besar Jujitsu (Indonesia) untuk benar-benar menyiapkan organisasi ini dengan baik dan para pecinta jujitsu ini semakin bangga terhadap olahraga jujitsu," ucap Desi Mamahit.
Pada debut pertama, sebanyak delapan emas, delapan perak dan 16 perunggu bakal diperebutkan dalam cabang olahraga jujitsu PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
PBJI menyebutkan delapan nomor yang diperebutkan dalam ajang tersebut, lima di antaranya pada putera dengan nomor newaza -62 kilogram (kg), newaza -69 kg, fighting -62 kg, dan fighting 77 kg.
Sedangkan tiga nomor lainnya pada puteri, yakni kategori newaza -62 kg, fighting -55 kg, dan fighting -62 kg.
Atlet yang mengikuti ajang tersebut sebanyak 59 orang dari 14 provinsi yakni Sumatera Utara sebagai tuan rumah, Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua Tengah.
Baca juga: PBJI sebut delapan emas diperebutkan dalam jujitsu PON XXI