E-Sport
Tim Indonesia tampil maksimal di Free Fire SEA Invitational 2023
- Senin,sydney hari ini 2022 toto911 29 Mei 2023 15:48 WIB
Dikutip dari keterangan resmi, Senin, tim Genesis Dogma SF dan First Raiders Eclipse yang sebelumnya merupakan juara dan runner up FFML Season 7 harus puas di posisi ke-7 dan ke-9 klasemen Grand Finals FFSI.
Hasil yang lebih positif dicatatkan oleh Morph Team dan G Arsy Aphrodite sebagai juara 3 dan 4 FFML Season 7.
Kedua tim debutan di turnamen internasional Free Fire ini menduduki peringkat 3 dan 4 Grand Finals FFSI, masing-masing dengan 218 dan 210 poin. Keduanya hanya kalah tipis dari Magic Esports di peringkat dua dengan 226 poin.
Morph Team yang menjadi pesaing terdekat EArena, hanya kalah 14 poin dari sang pemuncak klasemen. Salah satu kuncinya adalah penampilan konsisten Morph Team dalam mendulang poin di sepanjang Grand Finals, khususnya di Grand Finals Day 1 dan 2.
Strategi konsisten untuk mengamankan placement poin berbuah positif bagi Morph Team yang berhasil mengumpulkan 84 poin di Grand Finals Day 1, dan 68 Poin di Grand Finals Day 2.
Baca juga: Empat tim Indonesia siap putus dominasi Thailand di Grand Finals FFSI
Terpaut 36 poin dari EArena di puncak saat Grand Finals Day 3 dimulai, Morph Team bisa mengumpulkan 66 poin dan memangkas jarak menjadi 14 poin saja.
Lebih lanjut, tim asuhan Coach Fayad, G Arsy Aphrodite, secara berturut-turut membukukan 55 poin, 71 poin, dan 84 poin untuk menggenapkan total poin mereka menjadi 210 poin di posisi ketiga. Mengantongi 3 Booyah dari Grand Finals Day 2 dan Day 3, G Arsy Aphrodite bisa pulang dengan bangga sebagai pemilik Booyah terbanyak, jumlah yang sama dengan EArena.
Sebagai tim debutan di turnamen internasional Free Fire, Genesis Dogma SF telah menunjukkan perjuangan baik. Mereka mengantongi 72 poin dan 68 poin di 2 hari terakhir. Tak hanya itu, Genesis Dogma SF juga mampu membukukan double Booyah di Grand Finals Day 3.
Meski tak meraih hasil yang diharapkan, First Raiders Eclipse mampu menunjukkan pengalaman dan semangatnya yang tak pernah menyerah. Bahkan, tim ini mampu membuat sang juara EArena tak berkutik saat harus bertemu mereka.
Kerap menjadi target di sepanjang gelaran FFSI, First Raiders Eclipse menemukan momen balas dendam di round terakhir Grand Finals Day 2. EArena yang berada di atas angin harus diratakan oleh First Raiders yang menjadi mimpi buruk bagi mereka.
Dipimpin oleh FR Darkol, tim ini membuat EArena jadi bulan-bulanan dan lari tak tentu arah hingga akhirnya pulang ke Lobby dengan cepat. Round tersebut sepenuhnya dikuasai First Raiders Eclipse yang mampu menutup round dengan Booyah dan 16 poin eliminasi.
Baca juga: 18 tim terbaik dunia siap bertarung di Free Fire SEA Invitational
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023